Angin pagi telah mengempas dengan kencang, di saat itupun aku terbangun dari mimpi indahku. Tak terasa waktu telah menunjukan pukul setengah tujuh. Dan aku bergegas bangun untuk berangkat kesekolah baruku. Namaku “Fanny Farrany” yang biasa di panggil Fanny. Aku murid baru di salah satu sekolah SMA di kota Malang yaitu SMAN Sejahtera. Entah Mengapa detak jantungku terasa Dag Dig Dug di saat melangkah mendekati kelas baruku. Mungkin ini efek karena aku murid baru.
Tak lama kemudian aku memasuki kelas baruku yaitu kelas X D. Huuh…, aku mengempaskan nafas panjang sebelum memperkenalkan diri di hadapan orang banyak. “Selamat Pagi, nama saya Fanny Farrany kalian bisa panggil aku Fanny. Semoga kalian bisa berteman baik denganku” . Dan akupun duduk di bangku kosong yang berada di sebelah seorang siswa perempuan yang baik namanya Hanum. Akhirnya aku dapat mengikuti pelajaran dengan tenang.
Beberapa waktu kemudian bel istirahat terdengar. “Teeet…Teet…Teeet…”. Lalu aku dan Hanum pergi ke Kantin untuk mengisi perut. Tak sengaja di perjalanan aku bertabrakan dengan seorang cowok yang super jutek.
“Heei, punya mata gak sih !..” Bentak si cowok
“ma’.. ma’af. Aku gak sengaja.” aku sambil menunduk
“Lain kali lihat pake mata jangan pakai jempol !!” Bentak cowok itu lagi
Lalu cowok itupun pergi meninggalkan aku dan Hanum. Tanpa banyak berfikir aku melanjutkan perjalanan ke Kantin. Sesampainya di Kantin aku dan Hanum mengisi perut hingga kenyang. Dan aku kembali ke kelas. Tiba-Tiba Hanum nyatakan cinta pada si cowok super jutek yang ternyata dia bernama Gery.
“Gery, maukah kamu menjadi pacarku? Aku menyukaimu” Kata Hanum
“Udah ger, terima aja dia kan anak orang kaya. Ntar kamu porotin aja. Dia kan uda suka kamu…” bisik beberapa teman Gery.
“eeemmm…., iya aku terima kamu jadi pacarku” Balas Gery dengan terpaksa.
“Terima kasih Gery. Aku akan mencintaimu selamanya” Jawab Hanum dengan senang.
Tak lama kemudian waktu pulang telah tiba. Aku pulang bersama Hanum yang kebetulan rumah kita searah. Diperjalanan Hanum bercakap denganku tentang Gery yang baru di tembaknya.
“Fan,sebenarnya sih aku cuma iseng aja nyatakan cinta ke Gery. Padahal aku juga gak terlalu suka sama dia.Lagian dia jutek banget siih. Makanya aku kerjain aja. Ha..haa…ha…” Kata Hanum.
“Eh, kamu. Kamu keterlaluan Hanum.Apa kamu gak mikirin perasaan Gery?” Sahutku.
“Biarin aja, Lagian aku kurang kerjaan sih, jadi buat ngisi waktu luang aja” Kata Hanum
Disaat aku berbincang dengan Hanum ada salah seorang yang mendengarkan pembicaraanku tadi dengan Hanum. Dan ternyata salah seorang itu adalah Fafa teman dekatnya Gery. Aku dan Hanum terkejut ketika melihat Fafa. Fafapun langsung pergi kabur.
“Bagaimana ini Fafa tau apa yang sebenarnya terjadi”. Kata Hanum dengan cemas.
“Udah,kamu jangan cemas. Aku percaya kok kalau Fafa gak mungkin ngaduin ini ke Gery. Percaya deh..” Sahutku.
“Yasudahlah aku juga percaya”. Kata Hanum
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pagi untuk pergi berangkat sekolah. Ketika sampai di kelas tiba-tiba Gery melabraku di depan teman-teman.
“Heh!!Apa maksudmu nyuruh Hanum nembak aku di hadapan orang banyak dan mempermainkan aku? Ha!!”. Kata Gery sambil marah.
“Aaa.,aku gak pernah nyuruh Hanum begitu. Kamu salah paham”. kataku dengan gugup.
“Apa katamu!!jelas-jelas kamu anak baru yang udah mempengaruhi Hanum untuk mempermainkan aku. Iya kan !”. kata Gery lagi.
“Aku berani bersumpah. Aku gak punya pemikiran seperti itu.” Aku membantah.
“Aaaah,sudahlah memang kamu MUNAFIK!!.” Bentaknya padaku.
Akupun berlari menuju kamar mandi. Dan aku menangis.
“Mengapa semua ini bisa terjadi. Apa salahku.” kataku dalam hati sambil menangis.
Setelah beberapa menit aku mengusap air mataku dan kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Di dalam kelaspun aku menjadi sorotan masa. Gara-gara kasus tadi. Aku mencoba tenang menghadapi semua ini. Hanumpun tak berani berkutik di dalam kelas dan mulai menjauhi diriku. Aku mencoba lebih bersabar lagi. Tak lama kemudian aku pulang ke rumah. Aku termenung di dalam kamar. Dan mencari tau bagaimana masalah ini bisa terpecahkan. Akhirnya aku lelah dan tertidur di dalam kamar.
Pagi harinya aku berangkat sekolah walaupun sebetulnya aku malas sekolah. Setelah aku tiba di kelas dan duduk di bangku tiba-tiba Gery mendekatiku dan duduk di sebelahku.
“Fan,aku mau bilang sesuatu.”Kata Gery.
“Apa!! Mau bilang apa lagi?aku uda capek ger”. Kataku dengan nada tinggi.
“Aku minta ma’af udah nuduh kamu sembarangan. Sekali lagi aku minta ma’af.” Kata Gery merendah. Aku terdiam sejenak.
“Iya aku ma’afin.” Kataku dengan jutek.
“Beneran kamu? Terima kasih ya.” kata Gery terkejut.
“iya” kataku lagi
Pelajaranpun di mulai dengan hikmat.Ternyata Gery selama pelajaran duduk di belakangku.Entah mengapa beberapa hari kemudian setelah kejadian kemarin Gery begitu perhatian kepadaku. Dia suka mengelus-elus rambutku.Dia juga membantuku mengerjakan PR.
Suatu haripun tiba di saat Gery menyatakan cinta padaku di hadapan teman-teman.
“Fan, maukah kamu menjadi pacarku? Sebetulnya dari dulu aku suka kamu.” Kata Gery sambil menunduk dan memegang tanganku.
“ma’af ger aku belum bisa. Setelah aku memikirkan kalau sebenarnya di lubuk hatiku yang paling dalam masih menyimpan rasa benci padamu.”kataku.
aku lari dan pergi meninggalkan Gery.
“Sebetulnya aku suka sama Gery. Tapi, harus bagaimana lagi. Aku terpaksa mengatakan itu karena aku tau kalau Hanum sebetulnya juga suka beneran sama Gery. Tapi, Hanum gengsi. Aku tau itu.” Kataku dalam hati.
Akhirnya aku punya ide untuk membuat Gery tidak suka lagi padaku. Aku pacaran dengan Stuart yang mana dia adalah musuh dari Gery.
Keesokan harinya pun tiba tak lama Gery juga tau bahwa aku berpacaran dengan Stuart. Di hari itu pula Gery marah besar padaku dan Stuart. Setelah pulang tanpa sepengetahuanku Gery dan Stuart bertengkar di jalanan. Aku mendapat kabar dari teman-temanku. Tanpa berfikir akupun langsung kerumah Gery.
“Heh,apa maksudmu kamu bertengkar sama Stuart?” Bentakku.
“Aku hanya ingin menolongmu. Stuart itu hanya ingin mempermainkanmu”,kata Gery.
“Gak mungkin,kamu itu hanya ingin menghancurkan hubunganku dengan Stuart kan?”
Bentakku lagi.
“terserah katamu.Aku mau istirahat!” kata Gery sambil menutup pintu.
Akupun berjalan menyusuri tepi jalan. Tiba-tiba aku melihat Stuart sedang berduaan dengan seorang perempuan di taman raya. Aku kecewa dengan Stuart. Ternyata benar semua yang dikatakan Gery. Aku menyesal, secepatnya aku memutuskan hubunganku dengan Stuart.
Hari telah berganti. Seperti biasa aku pergi ke sekolah. Dan aku minta ma’af terhadap Gery dan aku menceritakan semua yang telah terjadi. Gery memaklumiku. Tanpa bosan Gery menyatakan cintanya lagi padaku. Hingga 50 kali menembaku tapi tetap aku tolak.
Suatu hari Hanum mengatakan padaku.
“Fan, kamu suka kan sama Gery? Aku tahu kamu selalu menolaknya karna aku.” Kata Hanum. Aku terdiam menunduk.
“ Aku iklas fan kamu sama Gery. Aku senang kamu senang. Ma’afkan aku selama ini telah menyakitimu.” Kata Hanum sambil menangis.
“Jangan menangis. Aku jadi ikutan sedih.” Kataku sambil menangis.
“Sudah-sudah kamu jangan ikutan sedih. Aku beneran sudah iklas.” Kata Hanum.
“Terima kasih. Kamu memang temanku yang baik.” Kataku terharu.
“Iya sama-sama.” Kata Hanum lagi.
Beberapa saat kemudian Gery menyatakan cinta lagi padaku. Dan akupun menerimanya. Aku sangat bahagia dengannya. Kemana –mana aku selalu denganya. Aku juga di ajarkan main gitar bersamanya. Sungguh baru sehari saja aku nampak senang dan bahagia. Hingga dirumah pun aku senyam-senyum sendiri. “he..hee..hee.. aku seneng banget.” Kataku sendirian di dalam kamar.
Keesokan harinya aku semangat berangkat sekolah. Karena aku tak sabar melihat wajahnya. Kulihat dari kejauhan ada seorang laki-laki berlari dengan tergesa-gesa menuju padaku.
“Fanny, fanny. Gerr… gery..” kata Fafa teman dekat Gery.
“Iya Gery kenapa?” kataku
“Gery meninggal…” kata Fafa
“Apa… Gery meninggal?? Gak mungkin… gak mungkin….” Kataku sambil menjerit.
“ Mungkin ini semua yang terbaik buat kamu dan Gery” kata Fafa.
“Dimana Gery sekarang? Antar aku menemuinya” kataku.
Akupun di antar di salah satu TPU di Malang. Disitu pulu ada batu nisan yang bertuliskan Gery Cokolatos Bin Toya toya. Di situpun terdapat taburan bunga yang masih segar. Setelah kulihat ternyata ada sebuah surat yang di tujukan kepada Fanny Farany. Dan ku buka surat itu sambil menangis. “Fanny, terima kasih atas semua yang telah kau berikan kepadaku. Walau hanya sehari bersamamu aku senang karenamu. Aku bisa merasakan indahnya dunia dengan canda tawamu. Tak terasa dunia putih telah menjelangku. Tetaplah tersenyum walau aku tak di sampingmu. Dan tataplah bintang di atas sana jika kau merindukanku. Senyum indahmu selalu terbayang di benakku.” From : Gery Cokolatos
Aku turut iklas atas semua ini. Walaupun “Cinta Datang Sekejap Mata” tapi aku senang dapat merasakanya. Dan aku akan tetap semangat menuju masa depanku yang cerah
“ SELAMAT DATANG MASA DEPAN”
,,,,,,,,,,,,SELESAI,,,,,,,,,,,,
Cipt :Dessi Wulan Sari
SMAN 2 Tuban
0 komentar:
Post a Comment