Ini Masih Hangat :
Selamat datang di Blogku Dududth Blog | Jangan Lupa berkunjung Ke Website Baru saya ya, ayo ayo :D jangan lupa dibaca juga loh di Bahrul.com | Dijamin gak rugi kok. Jangan lupa ya kunjungi website saya yang Bahrul.com | Thanks kaka :)

Wednesday 4 March 2015

Pengertian Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN)


Pengertian Penilaian Acuan Norma (PAN)


“Penilaian Acuan Normatif (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama” (Sukardi:59).
“Dalam Penilaian Acuan Norma, makna angka (skor) seorang peserta didik ditemukan dengan cara membandingkan dengan hasil belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok atau kelas” (Zainal Arifin:240).
            Jadi, menurut penulis Penilaian Ancuan Norma adalah Penilaian yang acuannya menggunakan nilai rata – rata dalam kelompok atau kelas, yang nantinya menjadi acuan kelulusan peserta didik tersebut. Jika peserta didik mendapatkan nilai dibawah rata – rata kelas atau kelompok maka, peserta didik tersebut dinyatakan tidak lulus.
Tujuan Penilaian Acuan Norma adalah untuk membedakan peserta didik atas kelompok – kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Secara ideal, pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu kelompok menggambarkan suatu kurva normal.
Pada umumnya, penilaian acuan norma dipergunakan untuk seleksi. Soal tes yang digunakan untuk seleksi adalah materi yang telah dibahas sebelumnya pada proses pembelajaran. Soal - soal harus dibuat dengan tingkat kesukaran yang bervariasi, mulai dari yang mudah sampai dengan sukar sehingga memberikan kemungkinan jawaban peserta didik yang bervariasi, soal dapat menyebar dan dapat membandingkan peserta didik yang satu dengan yang lainnya.

Peringkat dan klasifikasi anak yang didasarkan pada penilaian acuan norma lebih banyak mendorong kompetisi daripada membangun semangat kerja sama. Lagi pula tidak menolong sebagian besar peserta didik yang mengalami kegagalan. Dengan kata lain keberhasilan peserta didik hanya ditentukan oleh kelompoknya. Penilaian acuan norma biasanya digunakan pada akhir unit pembelajaran untuk menentukan tingkat hasil belajar peserta didik.

Ø  Ciri – ciri Penilaian Acuan Norma (PAN)
1.      Penilaian Acuan Norma digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
2.      Penilaian Acuan Norma menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
3.      Penilaian Acuan Norma memiliki kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
4.      Penilaian Acuan Norma memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.





A.    Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN)
Ø  Kelebihan dari penilaian acuan norma (PAN):
1.      Hasil PAN dapat membuat pengajar bersikap positif dalam memperlakukan siswa sebagai individu yang unik.
2.      PAN dapat digunakan untuk menyeleksi calon siswa yang ditest secara ketat.
3.      Pengukuran dalam PAN dapat digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip kompetitif.
4.      Dalam PAN Guru lebih mengetahui perbedaan atas individu siswa yang satu dengan siswa lainnya dalam kelompok belajar atau kelas.

      Selain memiliki kelebihan di atas, dalam penerapannya penilaian acuan norma juga memiliki hambatan – hambatan atau kekurangan, yang diantara lain :
1.      PAN disebutkan bahwa tiap – tiap kelompok sama – sama menghasilkan kurva normal, mean kurva yang satu dengan kurva lainnya mungkin saja berbeda. Sebagai konsekuensinya, seorang siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam suatu kelompok belajar mungkin akan memperoleh nilai rendah jika ia dimasukkan ke dalam kelompok lainnya.
2.      Pendekatan dalam PAN dapat dikatakan sebagai pendekatan yang “apa adanya”, dalam arti bahwa patokan pembanding semata – mata diambil dari kenyataan – kenyataan yang diperoleh pada saat pengukuran atau penilaian itu berlangsung, yaitu hasil belajar siswa yang diukur itu beserta pengolahannya. Penilaian ini sama sekali tidak dikaitkan dengan ukuran – ukuran ataupun patokan yang terletak di luar hasil – hasil pengukuran sekelompok siswa.
3.      Nilai hasil dari penilaian acuan norma tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan yang ditestkan, tetapi hanya menunjukkan kedudukan peserta didik  (peringkatnya) dalam kelompoknya.
4.      PAN hanya memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok. Tidak menggambarkan penguasaan individu terhadap materi pelajaran yang diterimanya.

0 komentar:

Post a Comment