Cara Membuat Ulir secara Manual
A. Alat
dan Bahan :
1. Gergaji
tangan
2. Kikir
3. Mesin
bor
4. Snai
5. Siku
–siku
6. Tap
7. Ragum
8. Penggores
9. Jangka
sorong
10. Palu
11. Penitik
Sedangkan
bahan yang digunakan adalah benda pejal dengan panjang 90mm dan memiliki
diameter 10mm.
B. Metode
Praktikum :
1. Menyiapkan
benda kerja yang akan dipakai
2. Memotong
benda pejal yang tersedia sesuai dengan ukuran yang diinginkan
3. Sebelum
memotong, gunakan penggores untuk menggores benda pejal agar saat pemotongan
benda pejal sesuai dengan ukuran yang kita inginkan yaitu ±85mm untuk baut dan
15mm persegi untuk membuat mur.
Mengikir
permukaan benda kerja sampai rata
1. Menyiku ujung batang benda kerja.
1. Menyiku ujung batang benda kerja.
· menggergaji ujung batang benda kerja.
· memeriksa kesikuan dengan menggunakan siku.
· mengikir ujung batang sampai rata dan siku.
Gambar 7. Membuat ujung
benda kerja siku.
1. Menjepit benda kerja pada ragum. Benda kerja tegak lurus terhadap
ragum,
· benda kerja minimal 65,0 mm di atas permukaan ragum.
Gambar 8. Jepit benda
kerja pada ragum
1. Bentuk
champer pada ujung benda kerja dengan menggunakan kikir.
Gambar 9. Menchamper
ujung benda kerja
2.
Memasang senai pada tangkai senai.
· mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.
· memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas,
samapi senai terkunci oleh sekrup pengunci.
· mengencangkan sekrup pengunci.
1. Melumasi gigi senai dengan pelumas.
2. Memulai penyenaian.
· menempatkan senai pada ujung batang yang telah dichamper.
· memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai
saat senai diputar searah putaran jarum jam.
· mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.
· memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas,
samapi senai terkunci oleh sekrup pengunci.
· mengencangkan sekrup pengunci.
1. Melumasi gigi senai dengan pelumas.
2. Memulai penyenaian.
· menempatkan senai pada ujung batang yang telah dichamper.
· memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai
saat senai diputar searah putaran jarum jam.
Gambar 10. Memulai
penguliran
1. Memeriksa kelurusan setelah dua atau tiga kali putaran batang.
· perhatikan senai dan benda kerja harus tegak lurus.
· memperbaiki setiap ketidak lurusan dengan memberikan tekanan
yang lebih besar pada sisi batang yang lebih tinggi.
Gambar 11. Pemeriksaan
siku dengan pengamatan.
1.
Melanjutkan penguliran benda kerja.
· Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai diputar dua
atau tiga kali putaran.
· Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai diputar dua
atau tiga kali putaran.
Gambar 12. Penguliran
·
Memutar tangkai berlawanan arah satu putaran penuh, setelah
beberapa kali putaran maju, untuk memutuskan tatal-tatal
penyenaian.
beberapa kali putaran maju, untuk memutuskan tatal-tatal
penyenaian.
Gambar 13. Putaran balik
untuk memutus penguliran
4. Membuat
mur :
a. Membentuk
bahan menjadi segi enam dengan dikikir.
b. Membuat
tanda pada benda kerja yang akan dilubangin dengan menggunakan penitik
c. Memilih
jenis mata bor yang akan digunakan
d. Membor
dengan perlahan –lahan dan jangan dipaksakan karena akan merusak mata bor.
e. Selama
proses membor sekali kali lakukan pemberian pendingin pada mata bor agar mata
bor tidak cepat rusak.
f. Lakukan
proses pengeboran dengan hati-hati dan utamakan keselamatan kerja.
g. Mengetap
benda kerja hasil pengeboran secara bertahap
h. Selama
proses mengetap harus selalu diberi pelumas
5. Membuat
baut :
a. Membuat
bagian yang akan di snai sesuai ukuran pada gambar
b. Membentuk
kepala baut menjadi segi empat dengan cara dikikir
c. Menyenai
ulir luar pada poros
d. Selama
proses snai harus selalu diberi pelumas
6. Finishing,
membersihkan dan mengikir bagian permukaan yang masih tajam
7. Pemberian
pelumas pada mur dan baut agar tidak mudah berkarat
0 komentar:
Post a Comment