Bandung Raya FC
ada yang tahu gak ?
nah aku sendiri juga baru paham
kalau kalian belom paham
baca dulu yang ini
Ada enam wajah baru di antara 20 tim yang akan berkompetisi di ISL. Selain dua tim promosi, yakni PS Barito dan Persita Tangerang, empat wajah baru lainnya adalah Semen Padang FC, Persijap Jepara, Arema
Cronus, dan Pelita Bandung Raya.
Dua klub yang disebut terakhir adalah klub baru hasil merger yang menenggelamkan nama Pelita Jaya dari sejarah persepakbolaan Indonesia.
Investor Pelita Jaya, Yakni Pelita Jaya Cronus sepakat menyatukan kekuatan dengan Arema Indonesia dan melepas saham Pelita Jaya ke tim asal Jabar, Bandung Raya. Kedua tim ini akan berlaga di ISL 2012-13.
Bandung Raya yang sempat bangkrut pada 1997, kini bangkit lagi dengan nama baru Pelita Bandung Raya. Nama ini, tentu nama baru, gabungan dari dua klub bersejarah di era Galatama.
Saat itu Pelita Jaya adalah klub yang disegani karena memiliki materi pemain tiada tandingannya di era 90-an. Pemain kelas dunia seperti Mario Kempes, Roger Milla, Jules Onana, and Maboang Kessack merumput bersama Pelita Jaya.
Namun dengan beralihnya saham Pelita Jaya ke Bandung Raya, maka otomatis nama besar ini pun terkubur diganti dengan nama Pelita Bandung Raya.
Fenomena jatuh bangun yang dialami Bandung Raya, sesungguhnya bisa terjadi di mana saja. Klub-klub besar di dunia pun sempat jatuh bangun dan berganti nama. Vakum bertahun-tahun dan bisa bangkit kembali berpentas di panggung utama lapangan hijau yang penuh sorotan kamera.
Inilah beberapa klub yang pernah tenggelam dalam sejarah lalu muncul kembali,
direvitalisasi oleh para pemilik atau penggemarnya.
1. New York Cosmos
Klub ini didirikan pada 4 Februari 1971 dan bangkrut pada 1985.
Berlaga di Liga Amerika Utara (NASL) hingga liga ini bubar pada 1985.
Hingga 1984, klub ini adalah klub paling kaya dan paling kompetitip.
Bahkan Cosmos disebut sebagai klub paling paling glamor di dunia sepak
bola karena berisi pemain bintang seperti Pele (Brasil), Giorgio Chinaglia (Italia), dan Franz Beckenbauer (Jerman).
Siapa tak kenal Pele, Pria yang membawa Brasil juara dunia tiga kali itu terlalu besar pengaruhnya kepada klub ini. Setelah Pele menyatakan pensiun, Cosmos seketika bangkrut, diikuti NASL sendiri pada 1984 karena tak ada televisi di Amerika yang menyiarkan sepak bola.
Sebelum era Major League Soccer (MLS) tak ada klub yang melebihi ambisi Cosmos di Amerika Utara. Meski telah bangkrut, nama Cosmos tetap harum dan masih membuat orang penasaran untuk membangkitkannya.
Kini setelah hampir tiga dekade, Cosmos dan NASL sendiri telah dibangkitkan kembali dari peristirahatannya. Pada 2010, Cosmos dihidupkan kembali untuk dipersiapkan berlaga di NASL baru yang akan mulai bergulir musim kompetisi 2013 tahun depan. Menurut mereka, tampil di NASL baru hanyalah jalan untuk mengembalikan kejayaan Cosmos di masa lalu. Mereka berambisi bisa tampilMLS sebagai kasta tertinggi sepak bola di Amerika Serikat dan Kanada saat ini. Tak tanggung-tanggung mereka sudah menggaet legenda Manchester United dan Timnas Prancis, untuk menjadi Direktur Teknis yang menyiapkan materi pemain.
2. West Ham United
Klub ini terkenal sebagai klub yang memiliki suporter paling fanatik di dunia. Tapi, sebetulnya tim yang berasal dari London itu sempat terpuruk, berganti nama dan di tahun ini mereka bangkit.
Didirikan pada 1895 sebagain The Thames Ironworks FC, tim ini berganti nama menjadi west Ham pada 1904. Sepanjang sejarahnya, West Ham belum sekalipun mencicipi gelar juara Liga Inggris. Namun klub ini sempat memiliki pemain legendaris seperti Bobby Moore, yang pernah menjadi Kepten Timnas Inggris.
Setelah bertahun-tahun berjuang di Divisi Championship, baru tahun ini West Ham berlaga di kasta tertinggil di Liga Inggris Liga Primer.
3. Leeds City
Masih dari Inggris. Leeds City tercatat sebagai sebuah klub yang pernah mengalami tiga kali jatuh bangun.
Didirikan pada 1904, Leeds kemudian bangkrut pada 1919. Lalu dihidupkan kembali pada 1924, tapi bangkrut pada 1927. Leeds kemudian baru bangkit kembali setelah tidur panjang pada 2005.
Kini klub yang berjuluk The Peacocks itu berlaga di liga regional West Yorkshire League Premier Division.
4. Parma
Profil klub asal Italia ini menyebutkan wahwa mereka pernah terlahir kembali sebanyak dua kali. Didirikan pada 1913 sebagai Verdi Football Club, diambil dari nama penyanyi opera Giuseppe Verdi yang termasyhur asal Parma. Klub berganti nama pada bulan Desember tahun yang sama.
Parma telah memainkan pertandingan kandang mereka di Stadio Ennio Tardini dengan kapasitas 27.906 kursi , sering disebut hanya sebagai Il Tardini, sejak 1923.
Meskipun Parma tidak pernah memenangkan gelar liga domestik dan tidak pernah bersaing untuk trofi besar sampai tahun 1990-an,klub ini memenangkan delapan piala ini antara tahun 1992 dan 2002, periode di mana ia juga dicapai menyelesaikan liga terbaik yang pernah mereka - sebagai runner-up di musim 1996-97 dan mengancam dominasi klub besar Italia: Juventus, Milan dan Internazionale.
Masa kejayaan yang dimulai 1989 itu runtuh pada 2004. Masalah keuangan Parma, membawa pada tahun 2003-an oleh skandal Parmalat yang menyebabkan perusahaan induk runtuh dan mengakibatkan operasi klub dalam administrasi terkendali sampai Januari 2007, harus berjuang untuk mencegah degradasi dan mengembangkan pemain muda, daripada membeli pemain dan bersaing untuk gelar.
0 komentar:
Post a Comment