Penulis:
Felix Y. Siauw
Felix Y. Siauw
Visual:
Emeralda Noor Achni
Emeralda Noor Achni
Penerbit:
Mizania
Mizania
Harga Buku:
di bawah Rp. 50.000,-
di bawah Rp. 50.000,-
Tebal Buku: 180 halaman
Sekitar dua bulan lalu, saya membeli buku berwarna pink yang katanya sedang naik daun ini. Tadinya saya tidak berniat beli (karena tidak tahu eksistensinya). Saya diajak teman untuk ke toko buku dan kami menemukan buku ini tergeletak. Seru loh, laris, beli sana. Kata teman saya. Sudah lama tidak membeli buku dan sedikit keinginan untuk mulai membaca buku “aneh-aneh” begini, saya pun setengah niat membelinya. Dorongan, rayuan, dan motivasi teman saya tersebut meyakinkan saya untuk membeli ini buku, alhamdulillah. Tentu, pada akhirnya dia tertawa dan katanya *membercandai saya* ingin memberitahu orang-orang kalau saya beli buku seperti ini.
Saya sebenarnya ingin membuat resensi buku ini beberapa saat setelah baca. Namun, entah mengapa telat dan telat. Tapi nggak papa, sepertinya pada tanggal ini lebih tepat mengingat dua tema blog di bulan Juni ini, hmm.. Minggu kemaren jejepangan minggu ini ninikahan. Akan tetapi, karena buku pink ini sudah saya hadiahkan ke adik perempuan saya seminggu setelah baca, saat menulis buku ini saya sudah tidak memiliki bukunya lagi. Jadi kemungkinan, ada beberapa hal yg miss (dalam kedua artinya: salah atau kurang) dalam resensi ini. Harap maklum.
Cinta. Rasanya tidak ada manusia yg tidak pernah menyenggol kata ini. Semua orang mengasuhnya. Setiap orang menginginkannya.
Love is such a sweet illusion. ~Oratorio God Only Knows, ELISA
Namun, sayang. Banyak sekali orang yg tidak tahan dengan ilusi yg bernama cinta ini. Kalah. Sehingga mereka ingin cepat-cepat merengguk cinta dan jatuh ke dalam jurang penuh ilusi yg seolah tampak seperti taman yg indah. Jurang yg biasa disebut orang dengan istilah pacaran.
Adalah Felix Y. Siauw, penulis yg sudah sangat tenar dengan gaya kicauan twitternya dan karya-karya motivasional dan sejarah yg inspiratif. Beliau menulis buku berjudul Udah Putusin Aja! ini untuk memuliakan cinta dengan jalan yg dimuliakan islam.
Buku ini dimulai dengan peringatan keras terhadap pacaran. Sebuah kultur yg sekarang sudah mulai digandrungi oleh remaja-remaja islam Indonesia.
Dengan sangat apik dan gaya tulisan selayaknya membaca kicauan di twitter, Felix Siauw menuntun kita untuk tidak salah kaprah dengan yg namanya cinta. Beliau mengajak kita mengingat lagi sakralnya pernikahan yg tidak boleh tercemar dengan pacaran. Untuk mendidik cinta agar bersemi dalam taat bukan direndahkan oleh maksiat. Agar pemilik cinta tehormat bukan dirundung laknat.
Saya sebenarnya sangat tidak suka dengan twitter dan kontennya. Sebuah media komunikasi publik super terbatas, yg isinya adalah hutan singkatan dan pantun yg makna utuhnya tidak bisa kita dapatkan kalau kita tidak menunggu teks berikutnya tiba. Tentu saja bukan saya tidak suka pantun atau peribahasa. Yang saya tidak suka adalah pantun satu arah yg terbatas hanya 14o karakter.
Namun, meskipun buku Udah Putusin Aja! ini dipenuhi dengan gaya kicauan twitter tersebut, saya tidak menemukan rasa tidak suka terhadap teks singkat itu di buku ini. Teksnya saling berkait. Meskipun singkat-singkat, konten yang diberikan tidak terasa kering dan kurang. Mungkin karena sudah terkumpul dalam bentuk buku.
Bahasanya sangat renyah dan sarat ilmu tanpa terkesan menggurui. Kicauan yg diberikan jelas dan terang. Argumennya masuk akal dan masuk di hati. Terkadang lembut memberikan kita pemahaman, sering juga menusuk tanpa ragu membeberkan kesalahan dan mengangkat kebenaran. Dan itu semua tidak lupa diselingin humor yang saya juga ngakak dibuatnya. Keren banget lah bahasanya.
Tidak percaya? Saya kasih contoh nih:
Jangan mau jadi barang ‘pecah berarti membeli’ | Lantas dipecahkan oleh yang tidak mampu beli!Laki-laki dinilai dari masa depannya | Perempuan dinilai dari masa lalunyaLelaki sejati bila lamaran ditolak, dia akan naik pohon kelapa dan melihat masih banyak wanita lain yang menanti lamarannya. | Lelaki lemah bila diputus, cari pohon, lalu gantung diri. | Sayangnya yang dicari pohon cabe.
Perbandingan harga – kualitas buku ini menurut saya sangat tidak sebanding. Saya membeli buku ini seharga kurang dari Rp50.000,- Kalau tidak salah Rp45.000,- di toko buku gelap nyawang belakang Salman. Namun, dengan harga yg dapat dibilang tidak mahal tersebut, buku ini sangat tebal 180 halaman, kovernya sangat menarik, dan unik. Sekilas tampak worth it. Setelah dilihat dalamnya? Ternyata memang worth it. Dengan kualitas kertas seperti majalah, ilustrasi warna-warni di setiap halaman, dan konten yg ringan namun berbobot, harga Rp45.000,- jelas tidak sebanding. Saya tidak habis pikir, memangnya lunas modal ya?
Halaman memiliki penanda warna pink dan nila. Halaman pink mengkhususkan pembahasan dari sisi wanita sedangkan halaman nila untuk pembahasan dari sisi pria. Gaya asyik berkicau ditambahi komik unyu oleh Emeralda Noor Achni yg sangat apik membuat buku ini masterpiece.
Udah Putusin Aja! menurut saya cocok dibaca untuk semua kalangan. Tua muda, kaya miskin, desa kota, laki-laki perempuan, semua orang layak membaca buku ini. Untuk yg ingin menikah, buku ini memberi motivasi dan sedikit tips/langkah dalam menjalani proses pranikah yg benar, terutama dalam menghadapi orang tua. Bagi yg sudah menikah, buku ini mengingatkan akan arti pernikahan yg semestinya. Bagi yg belum ada pikiran untuk menikah, buku ini mengajarkan cara mengelola cinta yg baik dan menerangkan koridor-koridor agama. Bahkan dengan contoh baik-buruk dan situasinya.
Sangat sulit untuk menemukan kelemahan dari buku laris milik Felix Siauw ini. Akan tetapi, resensi tidak lengkap jika tidak berimbang bukan? Tapi apa ya… Hmm… Jika harus menyebut minus, saya mungkin akan mengungkit pemaparan di awal buku yg berisi peringatan keras terhadap hantu yg disebut pacaran. Beberapa bab awal tersebut seluruhnya berisikan halaman pink. Dengan bahasa dan konten kuat, isinya memperingatkan kaum hawa atas bahaya laten pacaran. Namun, bagi yg laki-laki saat membaca bab awal tersebut serasa tidak nyaman. Entah karena memang kata-kata yg terlalu tajam menusuk, atau karena terlalu menuduh semua pria itu jahat, atau karena awalan yg makin menguatkan kesan buku berkover pink ini untuk pembaca perempuan.
Namun, mungkin itu juga bisa dipandang sebagai sisi positif dari buku ini. Bahaya pacaran memang lebih banyak menyelubungi wanita. Oleh karena itu, semenjak awal buku, Udah Putusin Aja! memberikan peringatan dini dan langsung, secara tegas, tentang bahaya tersebut. Baru kemudian ia menuntun pria yg mengaku lelaki untuk bersikap jantan menghadapi orang tua dari pasangannya, bukan malah menariknya ke dalam jurang ilusi bernama pacaran. Dari sini memang terasa bahwa sasaran buku ini sebenarnya adalah kaula muda terutama wanita, namun bahasa membumi, kelengkapan isi, dan kekocakan ilustrasi tetap tidak menutup kaula lain untuk membaca pinky ini.
Secara umum, saya sangat merekomendasikan untuk membaca buku ini. Mantab dan sangat bermanfaat. Buku ini sangat cocok untuk dibungkus sebagai hadiah ulang tahun adik, atau kado untuk pacar yang ingin diputusin. Udah Putusin Aja!
0 komentar:
Post a Comment