Ini Masih Hangat :
Selamat datang di Blogku Dududth Blog | Jangan Lupa berkunjung Ke Website Baru saya ya, ayo ayo :D jangan lupa dibaca juga loh di Bahrul.com | Dijamin gak rugi kok. Jangan lupa ya kunjungi website saya yang Bahrul.com | Thanks kaka :)

Friday 19 August 2011

Sejarah Batik Indonesia


BatikBatik Indonesia akhirnya secara resmi dimasukan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, symbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal
Masuknya batik Indonesia dalam daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) diumumkan dalam siaran pers diportal UNESCO pada tanggal 30 September 2009, batik tradisi dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO dalam daftar warisan budaya tak benda melalui keputusan komite 24 negara yang tengah bersidang di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, hingga jumat 2 Oktober 2009
Seni dan Budaya tradisi China serta Jepang mendominasi Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang diumumkan UNESCO sebanyak 21 Warisan budaya china masuk dalam daftar tersebut, mulai dari teknik pemotongan kertas yang rumit yang biasa diwariskan dari ibu ke anak perempuan, kerajinan, dan pertanian ulat sutra di propinsi Sichuan, hingga upaya penyembahan dwi laut Mazu. Ada pula seni Opera Tibet, seni dekorasi Regong, puisi kepahlawanan masyarakat Kyrgiz di Xinjiang hingga tradisi mmasyarakat Mongolia berupa ritual nyanyian poliponik.
Sebanyak 13 warisan budaya Jepang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, warisan budaya itu antara lain tarian dan prosesi rakyat Akiu di Jepang Utara hingga pertujunkan seni tertua Jepang yang disebut Gagaku.
Tari tango yang kesohor di dunia juga diakui sebagai warisan budaya tak benda yang diumumkan. Tari tradisional itu awalnya berkembang dimasyarakat kota kelas bawah di Buenos Aires Argentina.
Batik Bagian Keseharian Bangsa Indonesia.
Ohamad Nuh, Menteri Ad Interim Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, pengakuanh batik Indonesia secara Internasional tidak bermakna jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mengapresiasi batik. Perkembangan batik sekarang mesti terus dipertahankan sehingga tetap menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
Pemerintah akan mengembangkan pengakuan, lalu juga untuk memperkuat promosi, Dengan demikian, sentra-sentra batik yang ada semakin berkembang dan mampu memunculkan keunikan-keunikan dalam kreasi batik, selain itu pemerintah akan membantu supaya batik mudah mendapat lisensi atau hak paten.
Guru besar Arkeologi Universitas Gadjah Mada, Timbul Haryono, yang telah beberapa kali meneliti sejarah, makna, dan filosofi batik mengatakan, teknik membatik sesungguhnya bukan sebuah penemuan yang tiba-tiba, Batik merupakan proses panjang pengolahan kain yang terus dikembangkan secara turun.temurun, Proses ini seharusnya tidak berhenti meski batik telah diakui sebagai warisan dunia.
Kurator Musium Batik Yogyakarta, Prayoga mengatakan imbauan untuk mengenakan busana bermotif mirip batik yang banyak diserukan pemerintah saat ini baru sebatas tindakan sosialisasi, namun hal ini belum bisa disebut pelestarian karena tidak ada pewarisan pengetahuan mengenai batik.
“Saat ini masih banyak orang masih salah menyangka bahwa batik adalah motif kain. Padahal batik merujuk teknik pembuatan motif di kain berikut filosofinya” kata Prayoga
Batik Indonesia memiliki keunikan yang tidak yang tidak ditemukan di Negara lain, keunikan itu terletak pada penggunaan malam atau campuran sarang lebah, lemak hewan, dan getah tanaman dalam pembuatannya. Hal ini berbeda dengan teknik pembuatan motif kain dari China ataupun Jepang yang menggunakan lilin.
Gusti Bendara Raden Ayu (GBRAy) Murdokusumo Hardiningrat mengatakan, pecinta batik saat ini banyak, tetapi pembuatanya semakin berkurang. Selain regenerasi tidak berjalan mulus, kesejahteraan perajin batik juga masih jauh dari harapan.

0 komentar:

Post a Comment