Ini Masih Hangat :
Selamat datang di Blogku Dududth Blog | Jangan Lupa berkunjung Ke Website Baru saya ya, ayo ayo :D jangan lupa dibaca juga loh di Bahrul.com | Dijamin gak rugi kok. Jangan lupa ya kunjungi website saya yang Bahrul.com | Thanks kaka :)

Wednesday 5 October 2011

Masa Hindu Budha Di indonesia ( Sejarah Grade XI )

Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu-Buddha di Indonesia

1. Agama Hindu
Kebudayaan Hindu mempakan perpaduan antara kebuda-yaan bangsa Arya dan Asia dan kebudayaan bangsa Dravi-da (bangsa asli India). Agama Hindu bersumber pada kitab Weda yang terdiri atas empat samhita atau himpunan sebagai berikut.
a.   Regweda, berisi syair puji-pujian kepada dewa.
b.   Samaweda, berisi nyanyian-nyanyian pujian.
c.   Yajurweda, berisi doa-doa.
d.   Atharwaweda, berisi mantra-mantra untuk sihir dan ilmu
gaib.

Agama Hindu mengenal banyak dewa. Dewa terpenting dalam agama Hindu adalah Trimurti (Brahma, Wisnu, dan Syiwa). Masyarakat Hindu terbagi menjadi beberapa kasta berdasarkan pembagian tugas atau pekerjaan.

Keempat kasta itu adalah sebagai berikut.
a.   Kasta Brahmana terdiri atas pemuka agama Hindu.
b.   Kasta Ksatria terdiri atas raja dan keluarga serta bangsawan istana.
c.   Kasta Waisya terdiri atas pedagang, petani, dan peternak.
d.   Kasta Sudra terdiri atas orang miskin dan buruh.

Selain keempat kasta tersebut, terdapat juga kelompok masyarakat yang berada di luar kasta tersebut yang disebut kas­ta Paria yang terdiri atas para pengemis dan gelandangan.
Kasta Paria tidak dikenal di Indonesia.

2. Agama Buddha
Agam Buddha lahir di Lembah Sungai Gangga (Kapilawastu). Agama Buddha tumbuh dan berkembang sebagai reaksi terhadap dominasi kasta Brahmana di dalam kegiatan keagamaan agama Hindu. Agama Buddha dipelopori oleh Sidharta Gautama. Pokok-pokok ajaran agama Buddha tertuang dalam kitab  Tripitaka (tiga keranjang).
berapa tempat yang dianggap keramat oleh penganut agama Buddha, antara lain sebagai berikut.
a.   Kapilawastu, tempat lahir Sidharta
b.    Bodda Gaya, tempat Sidharta bersemedi dan memperoleh bodhi (wahyu).
c.   Sarnath, tempat Sidharta mengajar ilmu pertama kali.
d.   Kusinagara, tempat Sidharta wafat.
Dalam perkembangannya, agama Buddha terpecah menjadi dua aliran, yaitu Budha Hinayana (Kendaraan Kecil) dan Buddha Mahayana (Kendaraan Besar).

3. Masuk dan Berkembangnya Hindu di Indonesia
Masuk dan berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia berkaitan erat dengan hubungan dagang yang telah terjalin dengan India dan Cina. Menurut para ahli sejarah, ada beberapa teori tentang masuknya agama Hindu di Indonesia.
a.   Teori  Brahmana, dikemukakan oleh J.C. Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa masuknya  Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum brahmana atau para pendeta.
b.    Teori Ksatria, dikemukakan oleh F.D.K. Bosh. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa o leh kaum ksatria.
c.    Teori Waisya, dikemukakan oleh N.J. Krom. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum waisya atau para Pedagang.
d.    Teori Arus Balik, menyatakan bahwa agama Hindu disebarkan oleh para pedagang Indonesia yang pergi ke India.

Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 1400 M dan terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Bukti sejarah Kerajaan Kutai adalah tujuh buah prasasti berupa yupa yang ditemukan di dekat Muara Kaman tepi Sungai Mahakam. Yupa merupakan tugu peringatan upacara kurban. Raja pertama Kerajaan Kutai bemama Kudungga. Setelah Kudungga meninggal, posisi raja diduduki oleh Aswawarman. Aswawarman disebut sebagai Wangsakarta atau pembentuk keluarga atau dinasti. Raja terbesar Kerajaan Kutai adalah raja Mulawarman, anak Aswawarman.

2. Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang berdiri pada awal abad ke-5 di Jawa Barat. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara berasal dari berita Cina pada masa pemerintahan Dinasti Tang dan Sung. Selain itu, sumber sejarah Kerajaan Tarumane­gara juga berasal dari tujuh buah prasasti sebagai berikut. a. Prasasti Ciaruteun, ditemukan di dekat muara Sungai Cisadane, Jawa Barat.
Prasasti Kebun Kopi, ditemukan di Cibungbulang, Bogor.

a.Prasasti Tugu, ditemukan di Cilincing, Jakarta Utara.
b.Prasasti Jambu, ditemukan di Bukit Koleangkak, dekat Bogor.
c.Prasasti Pasir Awi, ditemukan di Bogor.
d.Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor.
e.Prasasti Lebak, ditemukan di Lebak, Jawa Barat.
f. Raja terkenal yang memerintah Kerajaan Tarumanegara bemama Pumawarman. Di masa pemerintahannya, Tarumanegara mencapai zaman keemasan.

3. Kerajaan Ho-Ling atau Kaling

Keberadaan Kerajaan Kaling dapat diketahui dari berita Cina yang menyatakan bahwa sekitar abad ke-7 M di Jawa Tengah terdapat sebuah kerajaan yang disebut Ho-Ling atau Kaling. Rajanya bernama Putri Sima yang memerintah sekitar tahun 674 M. Putri Sima menjalankan pemerintahan dengan bijaksana. Pada masa pemerintahan Ratu Sima ada seorang pendeta Buddha yang terkenal, yaitu Janabhadra. Berdasarkan bukti-bukti yang ada, sebagian rakyat Kerajaan Kaling beragama Buddha. Akan tetapi, Ratu Sima tetap beragama Hindu Syiwa.

4. Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan Kanjuruhan berdiri sekitar tahun 760 M di Jawa Timur. Rajanya ber­nama Dewasingha. Setelah Dewasingha mangkat, anaknya yang bemama Limwa dilantik menjadi raja dengan gelar Gajayana. Raja Gajayana pemah memerintahkan pembangunan sebuah candi bemama Candi Badut. Keterangan tentang Kerajaan Kan­juruhan diperoleh dari Prasasti Dinoyo yang ditemukan di Desa Kanjuron, dekat Kota Malang. Kerajaan Kanjuruhan tidak mampu bertahan setelah ditaklukkari oleh Rakai Watukura dari Kerajaan Mataram Kuno.

5. Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak Buddha terbesar di Indone­sia. Kerajaan ini berada di Palembang. Sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya berasal dari dua sumber, yaitu prasasti dan berita dari Cina. Prasasti tersebut, antara lain sebagai berikut.
a.   Prasasti Kedukan Bukit (683 M), ditemukan di daerah Kudukan Bukit di tepi Sungai  Tatang dekat Palembang.
b.   Prasasti Talang Tuo (684 M) ditemukan di daerah Talang Tuo dekat Palembang.
c.   Prasasti  Palas Pasemah (ditemukan di daerah Palas Pasemah, Lampung Selatan.
d.   Prasasti Kota Kapur (686 M) , ditemukan di daerah Bangka
e.    Prasasti Karang berahi (6S6 M), ditemukan di tepi Sungai Merangin, cabang Sungai Batang Hari daerah Jambi Hulu.
f.      Prasasti Telaga Batu, ditemukan di dekat Palembang.
Sumber sejarah yang berasal dari luar negeri, antara lain Prasasti Ligor (Malaysia), Prasasti  Canton (Cina), dan berita dari Cina (catatan Dinasti Tang dan I-Tsing). Di Sriwijaya terdapat seorang guru agama Buddha yang terkenal bernama Sakyakirti. Kerajaan sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa (putra  Raja Samaratungga dari Mataram Kuno Jawa Tengah). Sriwijaya disebut sebagai kerajaan m dan negara nasional pertama Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 M. Kerajaan Sriwijay a runtuh setelah mendapat serangan dari Kerajaan Colamandala (India) tahun1025,  Kerajaan Singasari (1275), dan Kerajaan Majapahit (1377).

6. Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah. Sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno bersumber pada Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M. Mataram Kuno didirikan oleh Sanna. Selanjutnya, posisi Sanna sebagai raja digantikan oleh Sanjaya. Dalam perkembangannya, Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua kekuasaan  yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.

NO
Dinasti Sanjaya
NO
Dinasti Syailendra

1
Dirintis oleh Raja Sanjaya.

1
Dirintis oleh Raja Bhanu.
2
Bercorak Hindu
2
Bercorak Buddha.

3
Berkuasa di Jawa Tengah bagian utara
3
Berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan
4
Raja-raja yang memerintah:
1.    Rakai Sanjaya;
2.    Rakai Panangkaran;
3.    Rakai Panunggalan;
4.    Rakai Warak;
5.    Rakai Garung;
6.    Rakai Pikatan;
7.    Rakai Kayuwangi;
8.    Rakai Watuhumalang;
9.    Rakai Watukura Dyah Balitung;
10. Rakai Daksa;
11. Rakai Tulodhong;
12. Rakai Wawa;
13. Empu Sindok.
4
Raja-raja yang memerintah:
1. Raja Bhanu;
2. Raja Wisnu;
3. Raja Indra;
4. Raja Samaratungga;
5. Raja Balaputradewa;
6.Ratu Pramodhawardani.

5
Candi peninggalan:
1.    Candi Prambanan, dibangun pada masa Rakai Pikatan;
2.    Candi Sambisari;
3.    Candi Gedong Songo;
4.    Candi Ratu Boko;
5.    Candi Dieng;
6.    Candi Sukuh.
5
Candi peninggalan:
1.   Candi Sewu, dibangun pada masa Raja Indra;
2.   Candi Kalasan;
3.   Candi Pawon;
4.   Candi Mendut;
5.   Candi Sari.


6:

Mencapai zaman keemasan pada masa Rakai Watukura Dyah Balitung.

6.

Mencapai zaman keemasan pada masa Raja Samaratungga.


Terbaginya Mataram Kuno menjadi dua dinasti terjadi mulai masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Pada masa selanjutnya, Mataram Kuno dapat dipersatukan kembali melalui perkawinan antara Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya) dan Pramodawardhani (Dinasti Syailendra).

7. Medang Kamulan

Kerajaan Medang Kamulan adalah kerajaan Hindu kelanjutan Kerajaan Mataram Kuno Dinasti Sanjaya. Akan tetapi, Medang Kamulan diperintah oleh Dinasti Isana yang dirintis oleh Empu Sindok. Sumber sejarah Medang Kamulan bersumber pada Prasasti Empu Sindok dan Prasasti Calcuta.

NO
RAJA
KETERANGAN
1.
Empu Sindok

a.   Raja pertama Medang Kamulan.
b.   Memindahkan ibu kota Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
c.   Terjadi penggubahan kitab agama Buddha, yaitu Kitab Sang Hyang Kamahayanikan.
2.
Sri Isanatunggawijaya  
Putri Empu Sindok yang menikah dengan Raja Lokapala.
3.
Dharmawangsa Teguh

a.   Cucu Empu Sindok.
b.   Pada tahun 1003, dia mengirimkan pasukan untuk menye-rang Sriwijaya, tetapi gagal.
c.   Sriwijaya membalas menyerang Medang Kamulan melalui jasa Kerajaan Wura Wari. Akibatnya, Raja Dharmawang­sa gugur dan Medang. Kamulan mengalami kehancuran. Peristiwa ini dikenal dengan Pralaya atau pemusnahan.

4.
 Airlangga

a.   Putra Raja Udayana (Bali) dan Mahendradatta (saudari Dharmawangsa Teguh).
b.   Airlangga adalah orang yang selamat dari peristiwa Pra­laya. la berhasil melarikan diri bersama dengan pengikut setianya, Narottama.
c.   Airlangga berhasil membangun kembali kekuasaan Me­dang Kamulan dengan memindahkan pusat pemerintahan ke Kahuripan sehingga kerajaannyajuga disebut Kerajaan Kahuripan.
d.   Pada masa pemerintahannya, lahir karya sastra berjudul kitab Arjunawiwaha karya Empu Kanwa.


Sebelum turun takhta, ia membagi kerajaannya menjadi dua wilayah, Jenggala (Singasari) dengan ibu kota Kahu-ripan dan Kediri (Panjalu) dengan ibu kota Daha. Pemba-gian ini dilakukan oleh Empu Barada dengan batas kedua kerajaan adalah Sungai Brantas.

8. Kediri

Kerajaan Kediri atau Panjalu mempakan kelanjutan Kerajaan Kahuripan. Kerajaan Kediri adalah penyatuan antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Raja-raja yang pemah memerintah Kerajaan Kediri adalah sebagai berikut.

NO
RAJA
KETERANGAN
1.
Sri Bameswara

Sri Bameswara adalah Raja Kediri yang banyak meninggalkan prasasti, seperti Prasasti Panunbanga, Prasasti Geneng, Prasasti Candi Tuban, dan Prasasti Tangkilan. Prasasti tersebut banyak membahas masalah keagamaan.



2
Jayabaya
a. Raja terbesar Kediri. Di bawah pemerintahannya, Kediri men-capai zaman keemasan.
b. Lahir kitab Bharatayudha karya Empu Sedan dan Empu Panu-luh.
c. Jayabaya adalah raja yang terkenal pandai meramal. Ramalannya tertulis dalam kitab berjudul Jongko Joyoboyo.
d. Setelah Jayabaya meninggal, berturut-turut Raja Kediri dijabat oleh Sarweswara, Sri Aryyeswara, Sri Gandra, Kameswara, dan Kertajaya.
3
Kertajaya
a.   Pada masa pemerintahannya, ia berselisih dengan kaum brahmana. Kaum brahmana meminta bantuan kepada Ken Arok untuk melawan Kertajaya.
b.   Kertajaya adalah Raja Kediri yang terakhir. Dalam pertem-puran di Desa Center pada tahun 1222, Kertajaya dapat dikalahkan oleh Ken Arok (Akuwu Tumapel).


9. Singasari

Setelah berhasil mengalahkan Kertajaya, Ken Arok membangun Kerajaan Singaari. Sumber sejarah mengenai Kerajaan Singasari terdapat dalam kitab Pararaton (menceritakan raja-raja Singasari) dan berita Cina. Raja-raja yang pemah memerintah kerajaan Singasari adalah sebagai berikut.


NO
RAJA
KETERANGAN
1.
Ken Arok
a.     Ken Arok adalah pendiri Dinasti Rajasa atau Girindrawangsa. la mempunyai dua istri, yaitu Ken Umang dan Ken Dedes (mantan istri Tunggul Ametung).
b.     Ken Arok hanya lima tahun menjadi raja. la dibunuh oleh Anusapati (anak dari Ken Dedes dan Tunggul Ametung).
2.

Anusapati

a.     Anusapati adalah raja kedua Singasari.
b.     Anusapati mati dibunuh oleh Tohjaya (anak dari Ken Urnai dan Ken Arok).
3.

Tohjaya

a.    Tohjaya menjadi raja menggantikan Anusapati. la hannya memerintah beberapa bulan saja.
b.    Tohjaya dibunuh oleh Ranggawuni (putra Anusapati) dengan dukungan dari Mahesa Cempaka (cucu Ken Dedes dan Tunggul Ametung).
4.

Ranggawuni atau Wisnuwardana

a.       Ranggawuni atau Wisnuwardana menjadi raja menggantika Tohjaya.
b.       Ranggawuni dibantu oleh Mahesa Cempaka.
5.

Kertanegara

a.  Kertanegara adalah putra Ranggawuni. la bercita-cita menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Singasari.
b.  Kertanegara memerintahkan Ekspedisi Pamalayu pada tahu 1275 untuk menaklukkan Kerajaan Melayu di Sumatera.
c.  Kertanegara berusaha menahan ekspedisi Kubilai Khan da Mongol dengan menjalin persahabatan dengan Raja Jayasing hawarman III dari Campa.
d.  Kertanegara adalah Raja Singasari yang terakhir. la meninggal setelah dibunuh oleh Jayakatwang (keturunan Kediri) yang kemudian mendirikan Kerajaan Kediri kembali.



lO.Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singasari. Sejarah Ker, jaan Majapahit berawal dari Desa Tarik di Delta Sungai Brantas yang merupakan h, diah dari Raja Kediri bernama Jayakatwang. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Rade Wijaya, menantu Kertanegara.

NO
RAJA
KETERANGAN
1
Raden Wijaya

a.     Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit pada tahun 1293 M dengan gelar Kertarajasa.
b.     Muncul beberapa pemberontakan yang dilakukan oleh sa-habat-sahabatnya, yaitu Pemberontakan Rangga Lawe, Sora dan Nambi.
c.     Pada tahun 1309 M, Raden Wijaya wafat dan dimakamkan di Antapura serta Candi Simping, Blitar.


2.
Jayanegara atau Kalagemet

a. Muncul beberapa pemberontakan, yaitu Pemberontakan Juru Demung (1313 M), Gajah Biru (1314 M), Nambi (1316 M), Kuti (1319 M), dan Semi (1319 M). Pemberontakan Kuti adalah pemberontakan terbesar dan hampir meruntuhkan Majapahit. Namun, semua pemberontakan tersebut dapat di-hancurkan pasukan Bhayangkari di bawah pimpinan Gajah Mada.
b. Pada tahun 1328 M, Jayanegara terbunuh oleh Tabib Tanca. Jenazah Jayanegara dimakamkan di Sila Petak, Bubat serta di Sukalila.

3.
Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardana
a. Pada masa pemerintahan Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardana  terjadi pemberontakan Sadeng dan pemberontakan Keta pada tahun 1331 M. Pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh pasukan Gajah Mada.
b. Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit. Ma-hapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Amukti Palapa. Gajah Mada bersumpah tidak akan istirahat dan menikmati kenikmatan dunia sebelum berhasil menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
c.  Pada tahun 1350 M, Tribhuwanatunggadewi menyerahkan kekuasaan Kerajaan Majapahit kepada anaknya yang bema-ma Hayam Wuruk.

4.
Hayam Wuruk

a.      Raja Hayam Wuruk membawa Majapahit ke puncak kejayaan.
b.      Peran Gajah Mada bagi kejayaan Majapahit sangat besar, terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan Majapahit. Karena wilayah kekuasaannya sangat luas, Majapahit disebut sebagai negara nasional kedua Indonesia. Majapahit memi-liki armada laut yang kuat di bawah pimpinan Laksamana Nala.
c.      Kerukunan hidup beragama terjaga dengan baik. Agama Hin­du Syiwa diatur oleh Dharmmadhyaksa ring kasaiwan dan agama Buddha diatur oleh Dharmmadhyaksa ring kasogat-an.
d.      Muncul karya sastra terkenal, kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca dan Arjunawijaya serta Sutasoma karya Empu Tantular. Dalam kitab Sutasoma terdapat istilah Bhin-neka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangarwa. Terjadi Perang Bubat yang disebabkan perselisihan antara rombongan pengantin Dyah Pitaloka dari Kerajaan Sunda dengan Gajah Mada. Perselisihan tersebut menimbulkan per-tempuran di Bubat sehingga Raja Sunda gugur dan Dyah Pi­taloka bunuh diri.











Wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas, meliputi daerah pusat atau Negara i daerah-daerah bawahan. Berikut pembagian wilayah Kerajaan Majapahit.
a.   Daerah pusat atau Negara Agung meliputi ibu kota Wilwatikta dan daerah sekitarnya, seperti Singasari, Kediri, Jenggala, Tuban, dan Madura.
b.    Daerah-daerah bawahan meliputi Jawa, Andalas (Sumatera), Tanjungnegara (Kalimantan), daerah Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku, dan Irian. Daerah ini disebut Daerah Delapan. Selain daerah-daerah tersebut, Majapahit memiliki negara-negara sahabat yang meliputi, Siam, Burma, Kamboja, Annam, India, dan Cina. Negara-negara sahabat itu dikenal sebagai Mitreka Stata.
Setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk meninggal, Majapahit mulai mengalami kemunduran dan keruntuhan. Hal tersebut ditandai dengan candrasangkala berbunyi sirno ilang kertaning bumi (1400 saka atau 1478 M).

Faktor-faktor keruntuhan Kerajaan Majapahit , antara lain sebagai berikut:
a.   Pudarnya kewibawaan Majapahit setelah meninggalnya Gajah Mada dan raja Hayam Wuruk.
b.   Terjadinya Perang Paregreg (perang saudara) antara Bhre Wirabhumi dan Raja Wikramawardhana.
c.   Raja daerah banyak yang memisahkan diri dari Majapahit. d. Berkembangnya agama Islam di pesisir utara Pulau Jawa dengan diikuti berdirinya Kerajaan Demak.

11. Kerajaan Sunda

Keberadaan Kerajaan Sunda diketahui dari Carita Parahyangan. Sumber lain yang menyebutkan adanya Kerajaan Sunda adalah Prasasti Sahyang Tapak dan Prasasti Batu Tulis. Pada awalnya, pusat Kerajaan Sunda terletak di Galuh, Jawa Barat.
Berikut raja-raja yang pemah memerintah Kerajaan Sunda.

NO
RAJA
KETERANGAN
1
Sena
Sena merupakan raja pertama Kerajaan Sunda. la turun takhta setelah posisinya direbut oleh Purbasora.

2
Purbasora
Masa pemerintahan Purbasora tidak berlangsung lama. Posi­sinya kembali direbut oleh Sena.

3
Sri Jabhumi
Masa kekuasaannya dijelaskan dalam Prasasti Sahyang Ta­pak. la berkuasa di Pakuan Pajajaran.

4
Rahyang Niskala Wastu Kencana
a.           Wastu Kencana berkuasa menggantikan Jayabhupati.
b.           Pada masa pemerintahannya, ibu kota Kerajaan Sunda dipindahkan ke Kawali.
c.            Wastu Kencana mendirikan Keraton Surawisesa di Ka­wali.
d.           Setelah wafat, ia digantikan oleh Rahyang Dewa Niska­la.

5
Sri Baduga Maharaja
a. Sri Baduga memerintah Kerajaan Sunda di Galuh.
b. Sri Baduga tewas dalam Perang Bubat (1357).

6
Hyang Bunisora
a. Setelah Sri Baduga tewas, Kerajaan Sunda dipimpin oleh Hyang Bunisora.
b. Hyang Bunisora adalah pengasuh putra mahkota. ia berkuasa selama 14 tahun.
c. Setelah Hyang Bunisora meninggal, Kerajaan Sunda berturut-turut dipimpin oleh Wastu Kancana, Tohaan, dan Ratu Jayadewata.

7
Samiam atau Prabu Surawisesa

a. Pada masa pemerintahannya, Islam mulai berkembang di Jawa Barat. Kerajaan Sunda mulai terancam oleh perkembangan Banten dan Cirebon.
b. Untuk menahan perkembangan Islam di Jawa Barat, Samiam meminta bantuan Portugis di Malaka. Akan tetapi, usaha tersebut sia-sia.

8
Prabu Ratu Dewata
a. Setelah Samiam meninggal, posisinya digantikan oleh Prabu Ratu Dewata.
b. Pada masa Prabu Ratu Dewata, Kerajaan Sunda runtuh (1579). Kerajaan Sunda runtuh setelah Maulana Yusuf dari Banten berhasil merebut ibu kota Pakuan Pajajaran.






12. Kerajaan Bali

Keberadaan Kerajaan Bali diketahui dari Prasasti Sanur yang berangka tahun 913. berisi tentang raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Bali. Berikut raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Bali.


NO
RAJA
KETERANGAN
1
Kesari Warmadewa
a. Kesari Warmadewa adalah raja pertama di Bali dari Di-nasti Warmadewa.
b. Kesari Warmadewa memerintah Kerajaan Bali yang ber-pusat di Singhamandawa.

2
Ugrasena
a. Setelah berkuasa, Ugrasena mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan beberapa desa dari beban pajak (915).
b. Ugrasena juga memerintahkan pembangunan beberapa tempat suci dan pesanggrahan bagi para peziarah atau perantau (933).

3
Tabanendra Warmadewa
a. Pada masa pemerintahannya, Tabanendra Warmadewa memerintahkan pembangunan pemandian suci Tirta Em-pul di Manukraya, dekat Tampak Siring.
b. Tabanendra Warmadewa kemudian digantikan oleh Ja-yasingha Warmadewa, Jayasadhu Warmadewa, dan Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi.

4
Dharmodayana atau Udayana
a. Pada masa pemerintahan Udayana, hubungan antara Kera­jaan Bali dan Kerajaan Medang Kamulan berjalan sangat baik.
b. Raja Udayana menikah dengan Mahendradatta dari Me­dang Kamulan. Mereka memiliki tiga orang anak, yaitu Airlangga, Marakatapangkaja, dan Anak Wungsu. Setelah Udayana wafat, Marakatapangkaja naik takhta menjadi Raja Bali.
5
Marakatapangkaja
a.   Marakatapangkaja menjadi Raja Bali karena kakaknya (Airiangga) menjadi Raja Medang Kamulan.
b.   Marakata adalah raja yang sangat memperhatikan kehi-dupan rakyatnya. Untuk kepentingan peribadatan, ia me­merintahkan pembangunan prasada atau candi di Gunung Kawi daerah Tampak Siring.
c.    Setelah Marakatapangkaja wafat, Anak Wungsu naik takhta menjadi Raja Bali.

6
Anak Wungsu
a. Selama masa pemerintahannya, anak wungsu mengeluarkan 28 prasasti.
b. Anak Wungsu adalah raja terakhir dari Dinasti War­madewa. Anak Wungsu tidak memiliki anak dari per-maisurinya.
c. Anak Wungsu didharmakan di Gunung Kawi dekat Tam­pak Siring. *
d. Setelah Anak Wungsu wafat, Bali dipimpin oleh Sri Ma­haraja Sri Walaprahu, Paduka Sri Maharaja Sri Sakalen-dukirana, Sri Suradhipa, dan Sri Jayasakti.________
7
Sri Jayasakti
a. Sri Jayasakti adalah raja yang sangat memperhatikan rak­yatnya. la mengeluarkan kebijakan untuk meringankan rakyatnya dari beban pajak.
b. Sri Jayasakti dianggap sebagai penjelmaan dari Dewa Wisnu. Setelah Sri Jayasakti, Kerajaan Bali dipimpin oleh Ragajaya dan Jayapangus.

8
Batara Sri Astasura atau Ratna Bumi Banten
Batara Sri Astasura adalah raja terakhir dari Kerajaan Bali. Pada masa pemerintahannya, Bali ditaklukkan oleh Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit (1430).




1. Candi
Bentuk candi dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha. Berdasarkan corak dan bentuknya, terdapat perbedaan antara candi-candi di Jawa Tengah dan di Jawa Timur.
NO.

Candi Jawa Tengah

No

Candi Jawa Timur

1

Bentuk bangunan tambun.

1.

Bentuk bangunan ramping.

2.

Atap berundak-undak.


2.

Merupakan perpaduan tingkatan.

3.

Kebanyakan menghadap ke timur.

3.

Kebanyakan menghadap ke barat.

4.

Kebanyakan bahannya terbuat dari batu andesit.

4.

Kebanyakan bahannya terbuat dari batu bata merah.

5.

Candi induk letaknya di tengah ha-
laman.

5.

Candi induk letaknya di belakang ha-laman.


Candi peninggalan Agama Buddha, antara lain Candi Borobudur di Jawa Tengah, Candi Kalasan di Yogyakarta, Candi Mendut di Jawa Tengah, Candi Sewu di Jawa Tengah, Candi Plaosan di Jawa Tengah, Candi Sumberawan di Jawa Timur, dan Candi Muara Takus di Sumatera.

Candi Peninggalan agama Hindu, antara lain Candi Prambanan di Jawa Tengah, Candi Sawetar di Blitar, Kompleks Candi Dieng di Jawa Tengah, Candi Singasari di Jawa Timur, Candi Badut di Jawa Timur, Candi Sumberjati di Jawa Timur, Candi Kidal di Jawa Timur, Candi Rimbi di Jawa Timur, Candi Panataran di Jawa Timur, dan Candi Jago di Jawa Timur.

2. Kitab

Bebarapa kitab peninggalan Hindu-Buddha, antara lain kitab Baratayuda karya Empu Sedah dan Empu Panuluh; kitab Smaradhahana karya Empu Dharmaja; kitab negarakertagama karya Empu Prapanca; kitab Sutasoma karya Empu Tantular; kitab Paraton, menceritakan silsilah raja-raja Singasari dan Majapahit; kitab Sundayana, kitab yang menceritakan Peristiwa Bubat; kitab Ronggolawe, kitab yang menceritakan pemberontakan Ronggolawe.

3. Pemandian atau Patirtan dan Bangunan Pintu Gerbang atau Gapura

Beber peninggalan masa Hindu-Buddha yang berupa pemandian, antara lain Pemandian atau patirtan Jalatunda di barat Gunung Penanggungan; Pemandian atau patirtan Belahan di timur Gunung Penanggungan; Pemandian atau patirtan Tikus di Trowulan.

Berapa bangunan pintu gerbang pada masa Hindu-Buddha, antara lain Pintu gerbang Plumbangan di Wlingi, Kediri yang bergaya Majapahit; Pintu gerbang Bajang Ratu di Jawa Timur yang merupakan gapura Majapahit; Pintu gerbang Wringinlawang Trowulan, jenisnya berupa candi bentar.

D. Wujud  Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan dayaan Indonesia

Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling berinteraksi sehingga membawa perubahan kebudayaan. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan kebudayaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.




No
Unsur
Wujud Akuturasi
1
Organisaasi Sosial Kemasyarakatan
a. Dikenalnya sistem pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja
b. Dikenalnya sistem kasta, namun fungsi dan peranannya ber-beda dengan yang berlaku di India.

2
Bahasa
a. Dikenalnya huruf Pallawa yang kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno, Bali, dan Bugis.
b. Dikenalnya bahasa Sanskerta.

3
Pengetahuan
Dikenalnya sistem kalender yang berdasarkan tahun saka. Penu- lisan tahun saka umumnya dengan menggunakan candrasang-kala.



4
Kebudayaan
Dikenalnya teknologi pembuatan candi yang merupakan kelanjutan dari punden bemndak. Candi berfungsi sebagai tempat pemujaan dan tempat mengubur abujenazah para raja.


5
Kesenian
Berkembangnya cerita Ramayana dan Mahabarata yang telah disesuaikan dengan kehidupan di Indonesia. Penyesuaian tersebut terlihat jelas pada kesenian wayang dengan adanya beberapa to-
koh asli dari Indonesia. Misalnya, punakawan, antasena, antareja, dan wisanggeni




0 komentar:

Post a Comment