Ini Masih Hangat :
Selamat datang di Blogku Dududth Blog | Jangan Lupa berkunjung Ke Website Baru saya ya, ayo ayo :D jangan lupa dibaca juga loh di Bahrul.com | Dijamin gak rugi kok. Jangan lupa ya kunjungi website saya yang Bahrul.com | Thanks kaka :)

Monday 15 August 2011

OMONG KOSONG CINTA



Orang bangga dengan cinta. Dimana-mana mudah mengucapkan kata yang bahkan parameternya tidak bisa ditetapkan itu. Tidak ada standar minimal kelayakan mengucapkan kata itu.
Cinta adalah kata-kata keji yang dimanfaatkan untuk menipu orang-orang naif. Tujuannya agar orang itu lebih lembut & penurut kepadanya. Setelah kebutuhannya terpenuhi, orang naif tersebut akan disingkirkan.
”Habis manis, sepah dimusnahkan!”
Apa kamu pernah sadar? Kebanyakan orang menikah bukan karna cinta, tapi karna kebutuhan. Butuh uang, nafsu, anak, menutupi rasa malu di depan masyarakat, umur, memenuhi tradisi nenek moyang, atau hanya butuh pembantu gratis untuk membersihkan rumahnya.
Kaum pria sepertinya hanya butuh baby-sitter untuk mengurus keperluan sehari-hari. Sedangkan kaum wanita sepertinya hanya butuh bank uang beserta asuransi untuk hidup yang terjamin. Sebenarnya yang dibutuhkan simpel, misalnya dia menikah dengan A. Tidak harus A yang jadi pasangannya, siapapun yang lebih sama dengan A juga boleh.
Logika matematisnya:
Jika, A > B > C , A akan dipertahankan
Jika, D > A , A akan dibuang dan digantikan oleh D
Tapi sebelumnya, pasti orang itu bilang cinta dulu ke A. Apalagi kalau bukan untuk membuat A menurut! Atau hanya untuk formalitas.
Yang lebih memuakkan lagi adalah saat orang mencari pacar. Biasanya lagi gencar-gencarnya umur 16-25 tahun. Step-step yang mereka pakai hampir sama saja, modus kejahatannya nyaris identik, meliputi:
1. Pencarian korban
Tahap pencarian korban, cara kerjanya seperti menjala ikan. Tebar pesona dimana-mana (kampus, FB, twitter, organisasi, dll), hingga memiliki banyak link. Bisa berupa tatapan mata, senyuman, sapaan, dan obrolan ringan. Lalu korban diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria biasanya lebih tinggi dari kualitas si pelaku sendiri. Kriteria harusnya sesuai dengan diri si pelaku. Tapi biasanya hanya dinilai dari penampilan, harta, tingkat kesulitan, popularitas, pintar, dll.
2. Perkenalan
Setelah seleksi (udah kaya paling sempurna aja pakai seleksi segala), beberapa kandidat ditetapkan. Lalu pelaku mencoba berkenalan dengan korban, biasanya dengan modus ingin menjadi teman. Atau untuk jenis pecundang, nyuri nomor HPnya. Neror dulu, setelah mau dipaksa kenalan baru ngaku nama. Maksa jadi teman tiap hari, sms yang ga penting. Ujung-ujungnya minta ketemuan.
”met malem..” ih… Bodoh banget dah! Malem pake diselametin..hahaha
”kamu udah makan belom?” hueks…!!! Emangnya baca sms kaya gitu bisa bikin kenyang apa?
”jangan telat makan ya!” cih… Emang apa yang bisa dia lakuin kalau telat makan? Dasar omong doang.
”aku mau berteman aja sama kamu” hua! Munafik! Ibarat kanker, gejala awal ga kerasa. Pelan-pelan nyerang semua organ terus mematikan!
Tebar sms dimana-mana, seperti menebar CV ke beberapa perusahaan. Kalau 1 perusahaan nolak, masih ada harapan di perusahaan lain.
Teman tapi semakin lama semakin menuntut & berlebihan. Kemudian berlagak jadi pejuang cinta sejati.
Pejuang sejati? Pernahkah kamu liat status atau wall FB/twitter/jejaring sosial lain, yang memperlihatkan orang bicara tentang cinta di tempat umum itu? Nah! Kira-kira dia sedang memasuki fase ini (bisa juga baru mau ke step 1 dan awal step 4)
3. Tembak
Setelah cukup dekat, kiranya korban telah masuk ke jebakan. Dilakukan proses menembak untuk memastikan korban mati ditangannya.
Kalau diterima masuk ke step 4, kalau ditolak masih ada kandidat lain (bisa juga balik ke step 1). Kadang semua kandidat menerima, lumayan buat selingan!
4. Monoton
Tantangan telah berlalu, hubungan awalnya sangat manis.
”aku ga akan ninggalin kamu sayang” cih.. Kalau putus bilang:
”aku cuma bercanda bilang kaya gitu, kamunya aja yang terlalu serius”
Lama-lama si pelaku bosan, hari-hari diisi dengan hal yang sama saja. Bagaimana tidak? Salah sendiri tidak mencari yang sesuai dengan dirinya.
5. Buang
Baru sadar ga butuh, lalu membuangnya dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.
”pengen aja”
”ga jodoh”
‘ga cocok”
”kamu telalu bla…bla…bla…”
Atau yang lebih parah maen ganti ban tanpa pemberitahuan.
6. Kembali ke step 1
Semua diulangi bagaikan lingkaran setan.
hmm.. 6 step di atas masih bisa dimodifikasi tergantung kreativitas si pelaku.
”Aku mencintaimu” kurang lebih artinya sama dengan ”Aku akan memanfaatkanmu sepenuhnya!”
Aku sendiri mengartikan ”Aku akan menipumu seumur hidup!”
hmm.. Lebih baik singkirkan sebelum terlambat. Kalau membunuh diperbolehkan, aku akan menebas kepalanya saat seseorang bilang cinta di depanku. Menusuk jantungnya juga boleh :)
Kata salah satu bekas temanku:
”Cinta adalah pemaksaan arti cinta itu sendiri”
hmm… Memang.. Saat kamu mencintai seseorang, kamu akan memakai caramu sendiri untuk mencintainya, walaupun dia tidak nyaman sama sekali. Cinta sejati adalah keadaan dimana pemaksaan itu tidak terasa lagi. Kedua pihak sama-sama menyukai caranya.
Cinta sejati? Yup.. Keadaan yang memungkinkan untuk saling memanfaatkan & menyakiti.
Mungkin itu artinya, tapi aku tetap tidak percaya.
Menurutku, cinta adalah sejenis penyakit akibat pengaruh hormon. Hormon dopamine, endorpin, fenylethilamin, adrenalin, dan hormon-hormon pendukung lainnya.
Hanya beberapa waktu bertahan, lalu akan menghilang dengan sendirinya.
Wajar jika orang jatuh cinta itu jadi bodoh. Dimana-mana yang namanya orang sakit itu kemampuan berpikirnya menurun.
Katanya tidak bisa hidup tanpa cinta? Tentu, kalian juga tidak bisa hidup tanpa sampah & bakteri.
Tolong jangan tulari aku!
Hmm.. Semoga kalian cepat sembuh..Orang bangga dengan cinta. Dimana-mana mudah mengucapkan kata yang bahkan parameternya tidak bisa ditetapkan itu. Tidak ada standar minimal kelayakan mengucapkan kata itu.
Cinta adalah kata-kata keji yang dimanfaatkan untuk menipu orang-orang naif. Tujuannya agar orang itu lebih lembut & penurut kepadanya. Setelah kebutuhannya terpenuhi, orang naif tersebut akan disingkirkan.
”Habis manis, sepah dimusnahkan!”
Apa kamu pernah sadar? Kebanyakan orang menikah bukan karna cinta, tapi karna kebutuhan. Butuh uang, nafsu, anak, menutupi rasa malu di depan masyarakat, umur, memenuhi tradisi nenek moyang, atau hanya butuh pembantu gratis untuk membersihkan rumahnya.
Kaum pria sepertinya hanya butuh baby-sitter untuk mengurus keperluan sehari-hari. Sedangkan kaum wanita sepertinya hanya butuh bank uang beserta asuransi untuk hidup yang terjamin. Sebenarnya yang dibutuhkan simpel, misalnya dia menikah dengan A. Tidak harus A yang jadi pasangannya, siapapun yang lebih sama dengan A juga boleh.
Logika matematisnya:
Jika, A > B > C , A akan dipertahankan
Jika, D > A , A akan dibuang dan digantikan oleh D
Tapi sebelumnya, pasti orang itu bilang cinta dulu ke A. Apalagi kalau bukan untuk membuat A menurut! Atau hanya untuk formalitas.
Yang lebih memuakkan lagi adalah saat orang mencari pacar. Biasanya lagi gencar-gencarnya umur 16-25 tahun. Step-step yang mereka pakai hampir sama saja, modus kejahatannya nyaris identik, meliputi:
1. Pencarian korban
Tahap pencarian korban, cara kerjanya seperti menjala ikan. Tebar pesona dimana-mana (kampus, FB, twitter, organisasi, dll), hingga memiliki banyak link. Bisa berupa tatapan mata, senyuman, sapaan, dan obrolan ringan. Lalu korban diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria biasanya lebih tinggi dari kualitas si pelaku sendiri. Kriteria harusnya sesuai dengan diri si pelaku. Tapi biasanya hanya dinilai dari penampilan, harta, tingkat kesulitan, popularitas, pintar, dll.
2. Perkenalan
Setelah seleksi (udah kaya paling sempurna aja pakai seleksi segala), beberapa kandidat ditetapkan. Lalu pelaku mencoba berkenalan dengan korban, biasanya dengan modus ingin menjadi teman. Atau untuk jenis pecundang, nyuri nomor HPnya. Neror dulu, setelah mau dipaksa kenalan baru ngaku nama. Maksa jadi teman tiap hari, sms yang ga penting. Ujung-ujungnya minta ketemuan.
”met malem..” ih… Bodoh banget dah! Malem pake diselametin..hahaha
”kamu udah makan belom?” hueks…!!! Emangnya baca sms kaya gitu bisa bikin kenyang apa?
”jangan telat makan ya!” cih… Emang apa yang bisa dia lakuin kalau telat makan? Dasar omong doang.
”aku mau berteman aja sama kamu” hua! Munafik! Ibarat kanker, gejala awal ga kerasa. Pelan-pelan nyerang semua organ terus mematikan!
Tebar sms dimana-mana, seperti menebar CV ke beberapa perusahaan. Kalau 1 perusahaan nolak, masih ada harapan di perusahaan lain.
Teman tapi semakin lama semakin menuntut & berlebihan. Kemudian berlagak jadi pejuang cinta sejati.
Pejuang sejati? Pernahkah kamu liat status atau wall FB/twitter/jejaring sosial lain, yang memperlihatkan orang bicara tentang cinta di tempat umum itu? Nah! Kira-kira dia sedang memasuki fase ini (bisa juga baru mau ke step 1 dan awal step 4)
3. Tembak
Setelah cukup dekat, kiranya korban telah masuk ke jebakan. Dilakukan proses menembak untuk memastikan korban mati ditangannya.
Kalau diterima masuk ke step 4, kalau ditolak masih ada kandidat lain (bisa juga balik ke step 1). Kadang semua kandidat menerima, lumayan buat selingan!
4. Monoton
Tantangan telah berlalu, hubungan awalnya sangat manis.
”aku ga akan ninggalin kamu sayang” cih.. Kalau putus bilang:
”aku cuma bercanda bilang kaya gitu, kamunya aja yang terlalu serius”
Lama-lama si pelaku bosan, hari-hari diisi dengan hal yang sama saja. Bagaimana tidak? Salah sendiri tidak mencari yang sesuai dengan dirinya.
5. Buang
Baru sadar ga butuh, lalu membuangnya dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.
”pengen aja”
”ga jodoh”
‘ga cocok”
”kamu telalu bla…bla…bla…”
Atau yang lebih parah maen ganti ban tanpa pemberitahuan.
6. Kembali ke step 1
Semua diulangi bagaikan lingkaran setan.
hmm.. 6 step di atas masih bisa dimodifikasi tergantung kreativitas si pelaku.
”Aku mencintaimu” kurang lebih artinya sama dengan ”Aku akan memanfaatkanmu sepenuhnya!”
Aku sendiri mengartikan ”Aku akan menipumu seumur hidup!”
hmm.. Lebih baik singkirkan sebelum terlambat. Kalau membunuh diperbolehkan, aku akan menebas kepalanya saat seseorang bilang cinta di depanku. Menusuk jantungnya juga boleh :)
Kata salah satu bekas temanku:
”Cinta adalah pemaksaan arti cinta itu sendiri”
hmm… Memang.. Saat kamu mencintai seseorang, kamu akan memakai caramu sendiri untuk mencintainya, walaupun dia tidak nyaman sama sekali. Cinta sejati adalah keadaan dimana pemaksaan itu tidak terasa lagi. Kedua pihak sama-sama menyukai caranya.
Cinta sejati? Yup.. Keadaan yang memungkinkan untuk saling memanfaatkan & menyakiti.
Mungkin itu artinya, tapi aku tetap tidak percaya.
Menurutku, cinta adalah sejenis penyakit akibat pengaruh hormon. Hormon dopamine, endorpin, fenylethilamin, adrenalin, dan hormon-hormon pendukung lainnya.
Hanya beberapa waktu bertahan, lalu akan menghilang dengan sendirinya.
Wajar jika orang jatuh cinta itu jadi bodoh. Dimana-mana yang namanya orang sakit itu kemampuan berpikirnya menurun.
Katanya tidak bisa hidup tanpa cinta? Tentu, kalian juga tidak bisa hidup tanpa sampah & bakteri.
Tolong jangan tulari aku!
Hmm.. Semoga kalian cepat sembuh..Orang bangga dengan cinta. Dimana-mana mudah mengucapkan kata yang bahkan parameternya tidak bisa ditetapkan itu. Tidak ada standar minimal kelayakan mengucapkan kata itu.
Cinta adalah kata-kata keji yang dimanfaatkan untuk menipu orang-orang naif. Tujuannya agar orang itu lebih lembut & penurut kepadanya. Setelah kebutuhannya terpenuhi, orang naif tersebut akan disingkirkan.
”Habis manis, sepah dimusnahkan!”
Apa kamu pernah sadar? Kebanyakan orang menikah bukan karna cinta, tapi karna kebutuhan. Butuh uang, nafsu, anak, menutupi rasa malu di depan masyarakat, umur, memenuhi tradisi nenek moyang, atau hanya butuh pembantu gratis untuk membersihkan rumahnya.
Kaum pria sepertinya hanya butuh baby-sitter untuk mengurus keperluan sehari-hari. Sedangkan kaum wanita sepertinya hanya butuh bank uang beserta asuransi untuk hidup yang terjamin. Sebenarnya yang dibutuhkan simpel, misalnya dia menikah dengan A. Tidak harus A yang jadi pasangannya, siapapun yang lebih sama dengan A juga boleh.
Logika matematisnya:
Jika, A > B > C , A akan dipertahankan
Jika, D > A , A akan dibuang dan digantikan oleh D
Tapi sebelumnya, pasti orang itu bilang cinta dulu ke A. Apalagi kalau bukan untuk membuat A menurut! Atau hanya untuk formalitas.
Yang lebih memuakkan lagi adalah saat orang mencari pacar. Biasanya lagi gencar-gencarnya umur 16-25 tahun. Step-step yang mereka pakai hampir sama saja, modus kejahatannya nyaris identik, meliputi:
1. Pencarian korban
Tahap pencarian korban, cara kerjanya seperti menjala ikan. Tebar pesona dimana-mana (kampus, FB, twitter, organisasi, dll), hingga memiliki banyak link. Bisa berupa tatapan mata, senyuman, sapaan, dan obrolan ringan. Lalu korban diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria biasanya lebih tinggi dari kualitas si pelaku sendiri. Kriteria harusnya sesuai dengan diri si pelaku. Tapi biasanya hanya dinilai dari penampilan, harta, tingkat kesulitan, popularitas, pintar, dll.
2. Perkenalan
Setelah seleksi (udah kaya paling sempurna aja pakai seleksi segala), beberapa kandidat ditetapkan. Lalu pelaku mencoba berkenalan dengan korban, biasanya dengan modus ingin menjadi teman. Atau untuk jenis pecundang, nyuri nomor HPnya. Neror dulu, setelah mau dipaksa kenalan baru ngaku nama. Maksa jadi teman tiap hari, sms yang ga penting. Ujung-ujungnya minta ketemuan.
”met malem..” ih… Bodoh banget dah! Malem pake diselametin..hahaha
”kamu udah makan belom?” hueks…!!! Emangnya baca sms kaya gitu bisa bikin kenyang apa?
”jangan telat makan ya!” cih… Emang apa yang bisa dia lakuin kalau telat makan? Dasar omong doang.
”aku mau berteman aja sama kamu” hua! Munafik! Ibarat kanker, gejala awal ga kerasa. Pelan-pelan nyerang semua organ terus mematikan!
Tebar sms dimana-mana, seperti menebar CV ke beberapa perusahaan. Kalau 1 perusahaan nolak, masih ada harapan di perusahaan lain.
Teman tapi semakin lama semakin menuntut & berlebihan. Kemudian berlagak jadi pejuang cinta sejati.
Pejuang sejati? Pernahkah kamu liat status atau wall FB/twitter/jejaring sosial lain, yang memperlihatkan orang bicara tentang cinta di tempat umum itu? Nah! Kira-kira dia sedang memasuki fase ini (bisa juga baru mau ke step 1 dan awal step 4)
3. Tembak
Setelah cukup dekat, kiranya korban telah masuk ke jebakan. Dilakukan proses menembak untuk memastikan korban mati ditangannya.
Kalau diterima masuk ke step 4, kalau ditolak masih ada kandidat lain (bisa juga balik ke step 1). Kadang semua kandidat menerima, lumayan buat selingan!
4. Monoton
Tantangan telah berlalu, hubungan awalnya sangat manis.
”aku ga akan ninggalin kamu sayang” cih.. Kalau putus bilang:
”aku cuma bercanda bilang kaya gitu, kamunya aja yang terlalu serius”
Lama-lama si pelaku bosan, hari-hari diisi dengan hal yang sama saja. Bagaimana tidak? Salah sendiri tidak mencari yang sesuai dengan dirinya.
5. Buang
Baru sadar ga butuh, lalu membuangnya dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.
”pengen aja”
”ga jodoh”
‘ga cocok”
”kamu telalu bla…bla…bla…”
Atau yang lebih parah maen ganti ban tanpa pemberitahuan.
6. Kembali ke step 1
Semua diulangi bagaikan lingkaran setan.
hmm.. 6 step di atas masih bisa dimodifikasi tergantung kreativitas si pelaku.
”Aku mencintaimu” kurang lebih artinya sama dengan ”Aku akan memanfaatkanmu sepenuhnya!”
Aku sendiri mengartikan ”Aku akan menipumu seumur hidup!”
hmm.. Lebih baik singkirkan sebelum terlambat. Kalau membunuh diperbolehkan, aku akan menebas kepalanya saat seseorang bilang cinta di depanku. Menusuk jantungnya juga boleh :)
Kata salah satu bekas temanku:
”Cinta adalah pemaksaan arti cinta itu sendiri”
hmm… Memang.. Saat kamu mencintai seseorang, kamu akan memakai caramu sendiri untuk mencintainya, walaupun dia tidak nyaman sama sekali. Cinta sejati adalah keadaan dimana pemaksaan itu tidak terasa lagi. Kedua pihak sama-sama menyukai caranya.
Cinta sejati? Yup.. Keadaan yang memungkinkan untuk saling memanfaatkan & menyakiti.
Mungkin itu artinya, tapi aku tetap tidak percaya.
Menurutku, cinta adalah sejenis penyakit akibat pengaruh hormon. Hormon dopamine, endorpin, fenylethilamin, adrenalin, dan hormon-hormon pendukung lainnya.
Hanya beberapa waktu bertahan, lalu akan menghilang dengan sendirinya.
Wajar jika orang jatuh cinta itu jadi bodoh. Dimana-mana yang namanya orang sakit itu kemampuan berpikirnya menurun.
Katanya tidak bisa hidup tanpa cinta? Tentu, kalian juga tidak bisa hidup tanpa sampah & bakteri.
Tolong jangan tulari aku!
Hmm.. Semoga kalian cepat sembuh..

0 komentar:

Post a Comment